Dia dan Kamu juga Aku dan Temanku..
Judul yang aneh, bukan?
Biasanya, kan, Aku dan Kamu juga
Dia.., tapi mengapa DIA nya menjadi dominan ? Dan Temanku?
Haha… entahlah namanya juga penulis aneh
dan hanya menuliskan yang ada di pikirannya haha…
Pertemuan singkat ini membuatku terus
tersiksa, aku bahagia saat kudapati kamu datang di sebuah acara yang kita hadiri
bersama
Aku bersama temanku yang lain duduk
manis menantikan kedatangan yang lain…
Berniat dalam hatiku dan harapku ingin
sekali bertemu denganmu…
Lalu beberapa menit kemudian kamu
beserta kedua temanmu datang dengan gagahnya
Sempat kulupakan dirimu dan melihat ke
arah temanmu
Ya… temanmu yang selalu mengisi
hari-hariku di sekolah saat kamu menjauhiku
Senangku menjadi bertambah, di kala kamu
dan dia datang bersamaan
Mataku fokus terhadapmu dan dia
Tanganku gemetar saat menatapmu dan dia
bergantiaan
Sampai makanan yang ingin kulahap
jatuh begitu saja
Lalu temanku tersenyum begitu saja
saat menatapku
Ya, rupanya dia sudah peka akan
sikapku
Tak lama kalian bersantap dan aku
ingin mencoba menghampirimu
Namun...
Saat aku duduk di dekat kedua temanmu
Kamu malah memilih duduk di samping temanku
dan bersantap bersamanya
Ahhh... sungguh pemandangan yang tak
ingin sekali kulihat
Aku cemburu melihatnya
Namun apa boleh aku cemburu terhadap
teman baikku?
Kusekat airmataku diam-diam
Tapi sesekali kulirik kamu dan temanku
Yaa... begitu bahagianya kalian
berbincang dan tertawa, seakan dunia hanya milik kalian berdua
Oh... Tuhan... lagi-lagi aku cemburu
dibuatnya
Sampai kapan perasaan ini ada
untuknya..
Ahh.. kucoba mengalihkan pandanganku
ke belakang dan mengobrol dengan dia..
Ya diaa... entah...
Aku tak bermaksud untuk mencari sosok
dirimu di dirinya..
Sesungguhnya tak akan ada yang dapat menggantikan
posisimu di hati kecil ini
Diaa..
Sosok pria yang pendiam dan memiliki postur
tubuh yang sempurna
Hampir tak memiliki cacat di luar
Seandainya saja... dia datang lebih
dulu sebelum dirimu
Mungkin aku lebih memilih dia
dibanding harus terus berharap yang tak pasti kepadamu
Aku tertawa kencang karena ulah
temanku
Dan aku pun tak ingin terlihat cemburu
di hadapan sahabatku
Tapi apa daya sahabatku yang sedang
duduk bersamaku mengetahui raut tak bersahabat di wajahku
Sahabatku pun mulai mencoba mengirim
pesan terhadap temanku
Aku pun menanyakan pada sahabatku
untuk apa dia mengirim pesan kepadanya
Dan mengatakan pada sahabatku supaya
tak mengkhawatirkanku
Namun dia hanya menjawab bahwa tak ada
sesuatu apa pun yang ia kirim
Aku tahu dia bohong dan dia juga tau
aku berbohong
Perasaanku saat itu hanya bisa menyeka
air mata sedalam-dalamnya
Aku tak ingin terlihat cemburu
Namun hati ini tak bisa berbohong.
Dia...
Dia menangkap raut wajah tak enak
dariku...
Diapun memperhatikan kamu dan temanku
saat bersama
Rupanya dia mengerti mengapa aku terus
menatapnya dan mengalihkan padanganku terhadapmu
Namun...
Sekali lagi aku memperhatikanmu dan
temanku
Lagi-lagi pemandangan yang membuatku
hanya bisa merasa gerah dan hanya ingin menangis melihatnya
Apakah kamu punya hubungan yang lebih
terhadap temanku?
Apakah temanku mulai suka terhadapmu?
Aku tak tahu seberapa dekat kamu dan
juga temanku..
Tapi patutkah aku cemburu?
Pantaskah aku cemburu?
Aku rasa tidak...
Aku telah sering berdoa kepada Tuhan
dan berharap agar bisa melupakanmu
Tapi apa daya hati ini...
Setiap kali aku bertemu denganmu
nyatanya perasaan itu masih ada..
Tuhan, haruskah aku lenyap dari dunia
ini?
Atau haruskan aku menghapus semua
ingatanku tentang semua teman-temanku yang ada disini?
Aneh memang...
Entah kurasa tak ada satu orang pun
yang mengerti perasaanku saat ini
Awalnya aku biasa padamu, tapi saat melihatmu lebih dekat dengan
temanku
SUNGGUH…
Itu membuatku tersiksa...
Aku ikhlas jika kamu tak memiliki perasaan yang sama padaku
Aku ikhlas kamu tak membalas cintaku
Aku pun ikhlas jika memang tidak berjodoh
denganmu
Atau bahkan tak pernah dekat denganmu
Aku kan bahagia melihatmu berpasangan
dengan wanita yang kau cintai
Asal jangan dengan teman baikku
Lebih sakit rasanya daripada kamu tak
membalas segala perasaanku
Lebih sakit saat mengetahui kamu
ternyata lebih dekat dengan temanku
Kalau pun kalian benar-benar dekat,
aku mohon jangan di hadapanku
Bisakah kalian lakukan itu?
Bisakah kalian menjaga sedikit
perasaanku?
Tak taukah kamu seberapa lelahnya aku
mengarapkanmu?
Berharap agar bisa dekat seperti dulu
Tapi nyatanya kamu lebih dekat dengan
temanku..
Tuhan aku tak menyalahkanmu yang
menciptakan hati ini untuknya
Tapi aku akan menyalahkan diriku
sendiri yang apabila terus mengharapnya
Bahagialah selalu kamu...
Entah dengan siapa hati ini akan
berlabuh
Kuyakin suatu saat nanti hati ini akan
sembuh darimu
dan kita saling mengucapkan
"Selamat Menempuh Hidup yang Baru"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar