Kisah si Alay ( Anak Layangan) dan permaian nya.
endahdwis.com
3/30/2015 10:36:00 AM
0
Asslamualaikum
Warahmatullahhi Wabaraokatuh
Kisah
si Alay ( Anak Layangan) dan permaian nya.
Siapa
yang tidak tahu layangan ? sejak aku kecil aku senang bermain layangan tidak
hanya itu saat bermain layangan aku selalu membayangkan aku bisa terbang tinggi
seperti layangan. Namun ada kekurangan layangan yaitu mudah putus saat kita adu
benangnya dengan layangan lain dan benang yang lebih tajam.
Layangan
yang terbuat dari beberapa bilah bambu dan di tipiskan serta dihaluskan dan
diukur sama panjang.. layangan pun memiliki sebuah lagu, pernah kah kalian
mendengar lagu itu ? kira kira begini
Kuambil bulu sebatang kupotong sama
panjang kuraut dan kutimbang dengan benang kujadikan layang – laying. Bermain berlari
bermain layang – layang berlari ku bawa ke tanah lapang hatiku riang dan
senang.
Lagunya
seperti itu dan acap kali aku nyanyikan saat sedang membuat layangan. Biarpun aku
wanita aku senang bermain layangan ku kumpulkan uang untuk membeli layangan yang
sudah jadi seharga 500 rupiah dank u pasangkan benang gelasan yang kata teman –
temanku itu cukup tajam dan kuat saat aku mengadukan layangan ku dengan
layangan teman ku.
Ku
ulurkan panjang benang ku dan meminta bantuan kepada temanku untuk mengulurkan
dan aku yang menaikan layanganku.. namun aku tak jago dalam hal menaikan
layangan setiap sudah naik setengah lantas layangan tersebut turun kembali
karena kurang angin. Aku memutuskan untuk meminta bantuan temanku kembali untuk
menaikan layangku.
Saat
layangan sudah naik tinggi barulah aku yang mengendalikan layangan itu. tak
jarangan layanganku nyungsruk entah kemana. Mungkin ke genteng rumah orang dan
nyangkut di pohon pernah juga nyangkut di tiang listrik. Tak mau ambil pusing
aku bebet benang layangan ku dan putuslah layanganku.
Masa
kecil ku amat bahagia. Saat setelah layangan ku putus keesokan harinya aku
membelinya kembali dan meminta bantuan kepada anak yang lebih dewasa dari ku
untuk memainkan layangan ku. Jelas saja dia sudah jago dari pada diriku. Dia memodifikasi
layanganku ia memotong beberapa helai Koran untuk dipasangkan di bagian sayap
kanan dan kiri serta bawah.
Guna
memasangkan beberapa helai Koran yang telah di robek dan dipasangkan adalah
untuk menjaga keseimbangan layangan terhadap angin jelas nya padaku.aku
memperhatikannya bermain dan sesekali mencoba mengendalikan layanganku yang ku
lihat telah jauh terbang tinggi di langit. Aku senang melihat layanganku
terbang tinggi seperti itu.
Banyak
teman ku yang membeli benang cukup panjang hanya agar layangannya pergi ,
terbang jauh di langit. Mereka mencamupurkan segala macem benang entah benang
gelasan benang biasa , benang kenur. Mereka mengikat dan menggulung dan
dijadikan satu pada sebuah kaleng bekas oli atau botol yang diisikan pasir.
Saat
terbang tinggi layanganku beraudu dengan layangan temanku. Aku panic tak bisa
mengendalikannya kucoba mengulur tarikan agar layangan temanku yang putus namun
kenyataannya. Layanganku lah yang putus. Dan jatuh begitu saja teman – temanku yang
mengetahui layanganku “KETEL” atau putus langsung mengejar dan berbut layangan
ku.
Ya
siapapun yang berhasil mendapatkan layangan ketel itu menjadi miliknya dan
mereka harus berebut dan yang mendapatkan pertama ialah yang berhak. Layangan juga
bermacam – macam bentuknya kalian tahu layangan KOANG? Aku menyebutnya layanan
hiu karena bentuknya yang besar dan berlubang di bagian tengahnya serta ada
senar karet atau tali di atasnya saat terkena angin layangan itu akan berbunyi ngueeeng ngueeeng layaknya motor.
Aku
memang tak pernah memilik layangan seperti itu.. namun aku menyukai layangan
itu karena dahulu anak dari sebelah rumahku mempunyai layangan seperti itu. dia
5 tahun diatas ku karena saat itu usia ku sekitar 7-9 tahun dan kebanyakan dari mereka adalah laki –
laki. Saat kecil aku memang sudah bermain layaknya laki – laki.
Banyak
permainya kecil yang ingin kuceritakan selain bermain layangan aku juga bermain
batu 7 yaitu permainan yang tersusun dari 7 batu lalu kita semua gambreng dan
yang kalah haruslah mencari. Jika 7 batu itu dipukul oleh pemukul pertama dan belum
juga jatuh semua dan memencar masih bisa dilanjutkan oleh pemukul kedua jika
sampai pemukul terakhir batu juga belum jatuh dan memencar di berikan 3 x
kesempatan jika ke 3 nya gagal maka pemukul terakhir yang jaga.
Saat
batu jatuh dan memencar kemana-mana penjaga harus menyusul kembali seperti
semula hingga 7 batu dan diletkan batu sejajar untuk diinjak dan jika ia
menemukan musuhnya akan di injak dan dikatakan “HONG” artinya ketemu contoh
saja “HONG ENDAH” artinya “Endah Ketemu” sungguh menarik bukan? Permainan ini
sama halnya dengan petak umpet hanya bedanya petak umpet menutup muka dan
menghitung lalu mencari. Namun batu tujuh hitungan waktu tidak ditemukan ia
tergantung si penjaga seberapa cepat ia menyusun batunya kembali.
Permainan
kecil yang paling kusuka selain layangan dan juga batu tujuh ada juga bermain
kasti. Kalian tahu kasti ? permainan bola tangan dan di pukul oleh kayu dan
jenis pukulan lainnya. Ada pelempar dan juga ada pemukul ia terdiri dari 5 – 5 bisa
lebih juga jadi saat tim A menang untuk memukul dan tim B kalah untuk menjadi
penjaga dan mematikan sang lawan.
Teknik
pemukulannya yaitu memikul dan mengarahkan bola agar melambung tinggi saat
sudah berhasil memukul akupun meletakan pukulan itu di bawah dan aku berlalri
menuju ruang I terus bergantian seperti itu dan hingga menuju ruang II , III IV
sampe ke ruang bebas.
Aku
kangen masa itu .. masa dimana gak ada fikiran dan beban sedikitpun. Masa yang
hanya inginnya main dan main saja bersama teman – teman juga sahabat. Masa kecilku
sangat lah bahagia. Ku habiskan waktu ku untuk bersenang – senang dan membuat
kenangan disaat aku dewasa seperti ini.
Setiap
kali pulang kerumah pakainaku tak ada yang bersih selalu saja kotor entah
terkana tanah ataupun oli apapun itu. aku tidak perduli aku sangat senang
mengabiskan masa kecilku bersama temanku setiap pagi hari aku berlari pagi dan
setelah berlalri aku juga bermain basket kemudian makan nasi uduk budeh yang
orek nya bikin ketagihan.
Menyalakan
petasan saat awal puasa dan di tahun baru berkeliling rumah untuk membangunkan
saur warga. Dan juga memnajat pohon cery dan membuat rumah pohon diatasnya. Tak
jarang aku juga suka terjatuh dari atas pohon namun aku tak pernah nangis aku
justru tertawa bersama teman temaku.
Namun
sekarang semuanya telah berbeda jaman semakin berkembang dan tak ada lagi
permainan jaman dulu dan tradisional seperti dulu. Anak jaman sekarang lebih
mementingkan gadget dan internet memang jaman sekarang benar-benar beda dari
jaman ku dahulu.
Jika
aku melihat anak SD dan SMP diangkot berbicaraa soal cowo yang ia sukai di
sekolahnya dan juga tentang handphone yang di pegangnya aku sungguh miris dan
hanya tersenyum miris. Aku tak mampu berkata saat mendengar dan melihat itu
bahkan aku pun tak segaul anak SD dan SMP itu handphone ku baru beberapa bulan
ini saja canggih sebelumnya handphone ku juga hanya bisa untuk sms dan telefon
tidak ada BBM atau Line Watsapp dan semacamnya.
Namun
kenyataannya saat diangkot ku lihat ank SMP sudah bermain BBM dan Instagram
Line dan semacamnya. Jujur saat SMP pun aku belum memilik handphone dan masih
sungguh polosnya.
Aku
tidaklah menyalahkan jaman aku hanya miris melihat para orang tua yang terlalu
bebas member segala nya kepada sang anak. Banyak sekali kejadian penculikan
pemerkosaan dan lainnya yang di timbulkan dari media social seperti facebook
dan bbm dan lainnya.
Semakin
canggih jaman semakin terlupakan pula permainan tradisional ini. Entah apa yang
terjadi dengan Negara kita ini 10 – 20 tahun kedepannya. Bahagiannya masa kecil
tanpa GADGET dan INTERNET