CHAPTER 02 – 17 AGUSTUS 2011
Deg-degan, tegang, perasaan itulah yang
menyelimuti gue saat ini dihadapan guru temen-temen sekelas bahkan kaka kelas
serta satu sekolahan baik Smp serta Sma menyaksikannya pada pagi hari ini.
Berkumpul dan berbaris menyaksikan dan melaksanakan upacara kemerdekaan
indonesia. Kami PASUKAN PENGIBAR BENDERA siap menjalani tugas kami, gue
diposisi pasukan 17 saff 1 banjar 3 dan temen gue umayah di pasukan 8 sempat
gue iri karena dia dipasukan inti dan sedangkan gue dipasukan pengiring.
Seharusnya di pasukan 8 itu dipilih yang berbadan tinggi tapi kenyataan enggak
karena berhubung baki nya berbadan pendek sama pelatih gue di sama ratain
tingginya.
Yaudahlah
gak masalahjuga buat gue, yang terpenting saat ini adalah bagaimana caranya gue
bisa gak gerogi dan menghilangkan nerfous gue. Kata-kata “semangat” banyak
dilontarkan dari mulut alumni yang hadir pada pagi hari ini hanya untuk
menyaksikan adik-adiknya dan berhasil mengibarkan sang merah putih. Dengan
formasi yang telah dibuat dan dilatih setiap harinya. Insyaallah gue inget dan
gak akan salah.
“Kalaupun salah jangan pernah ada yang
geleng-geleng kepala itu tuh bakal ketawan kalo kalian salah” kata bang mughi
selaku pelatih paskibra gue.
Puasa tidak menjadikan kami lelah tidak
menjadikan kami kalah melaikan menjadikan kami kuat tegap tegar dan pastinya
pantang menyerah dengan keadaan. Jika kami semua gagal pada hari ini matilah
juga jiwa kami untuk menjadi penerus bangsa berikutnya. Rasa malu itulah yang
akan kami dapat jika kami semua gagal dalam mengibarkan bendera merah putih
pada hari ini. Semua berharap kepada 3 pengibar dan Adi salah satu pengibar
itu, Gagah, Tegap, dan Keren itu lah yang gue liat di tubuh Adi pada saat ini.
Suara mc pun sudah terdengar waktunya untuk
kami semua bersiap. Lagkah demi langkah kami berjalan hentakan kaki membuat
suatu drap yang mencengangkan jika didengar, ayunan tangan yang serentak
membuat pasukan kami tampak Gagah dan Kompak, dengan berbajukan putih dan peci
hitam dihiasi lambangkan burung garuda emas. Tamapak membuat kagum orang –
orang yang melihatnya. Dan gue bangga tentunya.
“woooooooooooo” rasa bangga yang terlontar
dari bang erik tak dapat dipendam lagi bang erik adalah salah satu senior
tertua di paskibra dan dia hadir untuk menyaksikan pengibaran yang dilaksanakan
adik-adiknya hari ini dan ternyata Suksesss !!
“selamat ya adik – adik” ucap beberapa senior
yang hadir
“terimakasih mba, makasih bang”
“iya sama-sama... maju terus paskibra MGL”
“iya amiinn bang heheh”
Setelah sukses mengibarkan kami semua tak lupa
berfoto bersama bapak/ibu guru dan bapak sekolah Lumayan kan buat
kenagan-kenangan hehe, dan hari ini kami semua menjadi artis banyak yang minta
foto bahkan kami jadi bahan tontonan anak-anak satu sekolahan hari yang gak
akan pernah gue lupain dan dimana hari ini gak akan pernah terulang kembali.
Dan setelah kami semua melaksanan tugas yang kurang dari setengah jam, kami
semua pergi keistana negara dan menyaksikan pengibaran disana.
Sebelum kesana gue dan yang lainya mengganti
baju PDU dengan baju batik dan berok putih. Anak-anak yang sudah selesai keluar
meninggalkan kelas dan tersisa gue dan 2 senior didalam serta temen gue veni.
Sebenernya gue udah selesai ganti baju tapi gue memilih duduk lantaran gue haus
dan gue melihat ada satu box aqua gelas, gue berjalan menghampiri box itu dan
gue mengambilnya satu tanpa tusukan aqua. Basah baju gue karena air dan
segeralah gue minum. Ketika gue minum veni yang melihat itu lalu berkata
“Nadah
lu kaga puasa??”
“uhukkk”
gue keselek dan gue lupa kalo ini masih hari puasa gue bener-bener lupa
“astagfirullah...
gue lupaaaaaa”
“hahaha
kocak lu .. aus ye? Yaudah kalo lupaa gapapa” kata salah satu senior
“ummm
iyaa aus, tapi udah keminum mana seger banget lagi.. lu sih pake ngingetin”
kata gue menyalahkan vika
“dihh
diingetin bukannya makasih lu” ketus vika
“sabar
ven sabar haha .. yaudah gapapa si kalo lupaa...”
“duhh
begonyaa gue”
“haha
emang”
Gue keluar kelas dengan raa penyesalan apa yang udah
gue lakuin tadi. Dan alhasil si veni comel dengan teman-teman yang lain
“eh si endah kocak dah masa tadi dia minum”
“apaaan si lu ven.. gue kan lupa!!”
“seriusan ndah??” kata umay
“iyaa tapi tadi gue lupa?”
“wahahaha endah-endah” seketika bang mughi
ngakak mendengarnya.
Hampir semua mentertawakan sikap gue tadi dan gue malu
besar.. ketika gue menoleh dan berhadapan dengan Adi saat itu dan betapa manis
senyumnya..
“Adi...”
kata gue panik
“lu
batal ndah??”
“enggak
di, Cuma lupaa.. masa kaya begitu batal??”dengan raut muka gue yang musam
“haha
astagfirullah” gelengan kepala adi seakan kecewa sama sikap gue.
“gak
batal kan di !!”
“iya
enggak haha” begitu kata Adi dan melangkah pergi
Tidak sampai situ bahkan kedekataan gue sama Adi
menjadi gosip yang tidak mengenakan menurut gue, dan si ismar dan putra yang
hendak ngebbuly gue.
“ciee
endah batal haha” kata putra
“apaan
si lu ndutt gue gak batal tau gak sih lu !!” kata gue geram
“iyaa
orang dinasehatiin sama Adi haha” kata ismar
“what??”
“enggak
haha KABURRR !!” ismar berlari pergi belum sempat gue kejar dia udah pergi
duluan jadi males gue ngejarnya.
Anggota
paskibra kami berangkat siang yang berarti kami semua akan menyaksikan
penurunan bendera mereah putih diisatana negara dan kami juga berencana berbuka
puasa di masjid Istiq’lal.
Kecewa itu yang gue rasakan karena ternyata
tidak sembarang orang bisa masuk dan menyaksikannya didalam dan kami semua
hanya menyaksikannya diluar karena kami semua tidak mempunyai undangan untuk
masuk kedalam. Walaupun kami menyaksikannya dari luar kami semua tetap seneng
karena susah bersama dan bahagia bersama dan pada saat seperti inilah kami
sedang susah. Menyaksikan pengibaran saja tidak boleh masuk kedalam. Bukan
hanya kami yang diluar, masyarakat kota jakarta juga menyaksikannya dari luar.
Gue melihat beberapa wartawan dan presenter yang cantik dari beberapa setasiun
televisi swasta, presenter yang sedang berbicara itu memberitahukan kepada
masyarakat dirumah dan seluruh indonesia bahwa upacara penurunan bendera di
istana negara akan dilaksanan.
Yang gue denger hanyalah suara
“LANGKAH TEGAP MAJUUUUU JALAAAN !!” suara
danton yang menggelegar samapai terdengar dari luar istana.
Kemudian para PASKIBRANAS melaksanakan tugasnya hingga
berakhir dan sukses.
Setelah acara penurunan sukses ditutuplah
acara oleh Fungki Papua jebolan dari Indonesia Mencari Bakat. Dan disini gue
bisa sedikit melihat pergerakan dance dari fungki papua. Dan hati gue berbicara
“seandainya gue bisa ngeliat didalam gue udah
minta foto tuh sama fungki papua”
Matahari mulai terbenam waktu mulai menujukan pukul 5:00
dan kami semua harus segera mencari tempat untuk berbuka puasa, setelah kami
menyaksikan pengibaran walaupun hanya di luar namun gue cukup senang hari ini
dan kami semua berkeliling monas. Kemudian kita menuju Masjid Istiq’lal, saat
kaki gue melangkah betapa terkagumnya gue akan arsitektur bangunan didalamnya
dan betapa luasanya masjid itu baru pertama kalinya dalam hidup gue menginjak
kan kaki di masjid Istiq’lal ini.
“subahanaallah
keren banget nih masjid...” kata gue terkagum
“iyaaa..
gila gede banget , belom pernah nih aku kesini” saut ika menanggapi
“yah
sama neng haha.. yaudah coba kita kesana yuk ke dalam”
“ayoo
deh..”
“demi
apapun ini bagus banget besar banget didalamnya..” kata gue masih norak
“iyaa
padahal dari luar kecil ya keliatannya” kata ika
“iya
gua kira kecil kali ..” kata umayah
“subahanaallah”
saut kita bertiga berbarengan saat menginjaki dimana para jaamaah bisa
beribadah dan meminta ampunan kepada Allah SWT.
Banyak masyarakat yang duduk didalamnya
walaupun tidak solat melainkan hanya sekedar untuk berteduh dan tempat
beristirahat dan menunggu bedug magrib datang. Ya, kami bertiga dan para
orang-orang muslim yang lain menunggu bedug magrib dan berbuka puasa bersama,
mulai dari anak-anak kecil remaja, dewasa bahkan yang tua ikut menunggu demi
bisa berbuka puasa bersama di Masjid megah ini.
Gue gak tau mungkin masih banyak masjid –
masjid yang megah di luar daerah sana tapi untuk kali ini gue terpesona dengan
Masjid yang terletak di jakarta ini yaitu Istiq’lal. Ingin rasanya berkunjung
lebih banyak lagi ke Masjid Megah yang ada diseluruh indonesia ini.
Hawa dingin dan tenang menyelimuti fikiran gue
saat ini apa mungkin karena suasana masjid disini? Mungkin? .. dan kami bertiga
memutuskan untuk merebahkan kaki kami dengan melihat-lihat arsitektur bangunan
serta kemegahan masjid. Tak sadar mata gue pun terlelap tidur.
“Ya Allah .. sungguh kuasa mu lah yang dapat
seperti ini.. sungguh indah rumah mu dan semoga yang membangun rumah mu
diberikan pahala yang melimpah dan orang-orang yang berkunjung serta berdoa
disini termasuk AKU. AMIN”
Doa gue entah gue mimpi entah gue menghayal
tapi gue benar-benar kagum. Baru beberapa menit mata gue terpejam dan gue
dikagetin sama suara cemprengnya umay yang menyuruh kita kembali keluar dan
berkumpul bersama anak-anak yang lain.
“woii
bangun, balik yukk !!!” kata umay dengan meggoyah-goyahkan bahuku
“umm....
iyaaaa” dengan malas gue beranjak bangun dan pergi keluar
“adem
disini tau may..” kata ika malas
“iya
gua tau.. tapi kan kita harus kebawah buat buka puasa” kata umay semangat
Gue berjalan perlahan gue masih tetap
memperhatikan setiap ukiran setiap bentuk dari masjid ini. “Sungguh luar
biasa.. dari luar nampak kecil gak taunya didalamnya? Subhanaallah” kata gue
dalam hati dan gue berlalu pergi bersama ke2 teman gue.
Sekarang gue berkumpul di mana anak-anak
paskibra kumpul dan gak mau basa-basi pelatih gue , senior gue seakan gak mau
ketinggalan buka bersama di masjid istiq’lal ini dan kita semua masuk. Jalan
masih lurus ketika gue melihat ada sebuah lorong kearah kanan dan ke arah kiri
kami berpisah dengan kaum laki-laki otomatis gue terpisah sama pelatih gue,
adi, ismar, dan putra, serta mikel.
Didalam masjid gue melihat begitu banyak
masyarakat yang datang hanya sekedar berbuka puasa bersama dan menu buka puasa
disini tidak dipungut biaya sepersenpun alias GRATIS.
PULANG
Perjalan
kali ini sangat melelahkan buat gue, mungkin bukan hanya gue tapi temen-temen
gue yang lain pun punya perasaan yang sama kaya gue. malam yang indah ketika
gue melihat pancaran cahaya monas berwarnakan hijau, biru, merah kembali ke
hijau dan begitu seterusnya. Tampak anggun dan menawan lambang kebangsaan kami
yaitu Bangsa indonesia. Dan kami semua pulang.
Gak ada yang seru disaat perjalaanan pulang
kali ini, karena gue harus terpisah mobil sama abang paskibra gue dan beberapa
temen gue Juga terpisah sama Adi.
Sesampainya gue dirumah gue melihat 2 pasangan
sejoli yang sedang duduk menanti kehadiran sang anak pulang. KREEkkk, suara pintu yang gue buka
terdengar
“assallammualaikum...” saut gue tersenyum
sumringah
“waalaikum salam.. udah pulang neng...” kata
emak gue, asal kalian tau ya walaupun gue tomboy gini dirumah pun gue dipanggil
neng sama emak gue haha bagi emak, gue adalah gadis kecilnya yang masih harus
disuapin dijagain dan diawasin dari segala marabahaya yang ada diluar sana.
Bisa dibilang gue anak yang manja kalo kata orang gue itu Tomboy tapi Kolokan.
Masa deh?? Gak juga ahk !! perasaan lu aje kalih hahah !!
“udah mak, capek mak”
“yaudah makan dulu tuh masih ada Kolak sama
pisang goreng”
“ah udah kenyang, TAPI...... boleh juga tuh ..
dimana mak?”
“yeh .. itu didapur”
“disana buka puasa dimana?” bapak gue bertanya
“owh tawdi buwka dwi masjid istiquwlal” saut
gue yang sedang mengunyah pisang goreng
“telen dulu ngapa !!” kata emak gue sewot
“iyaa.. tadi buka puasa di masjid istiq’lal”
“loh emang kamu gak buka puasa di istana
negara?” tanya bapak gue heran
DEG jantung gue hampir berhenti berdetak
dan ini bapak-bapak kenapa tau aja kalo gue gak bisa masuk ke Istana Negara.
Apa mungkin felling seorang orang tua terhadap anak nya? Entah lah? Dan gue
harus bilang apa disini? Terpaksa gue harus berbohong maafin endah pak mak.
“enggak
...”
“tapi
kamu masuk ke istananya kan, Buat nonton penurunan bendera tadi?”
Mampus gue dia nanya begitu, gue harus bilang
apa? Kalo gue bilang gak bisa masuk gue juga yang malu tapi yaudahlah terlanjur
bohong juga.
“iya
masuk.. banyak banget yang nonton, terus habis nonton itu endah ke masjid buat
bukber Gratis lagi dan ternyata masjid yang nampak luar kecil ternyata
didalamnya besar bangetttt udah pernah kesono belom?”
Disini
gue memilih mengalihkan pembicaraan dengan berganti topik yaitu Masjid haha dan
gue berusaha agar emak bapak gue gak nanya-nanya soal gue liat penurunan atau
nggak diistana.
“haaah bapak mah seumur-umur tinggal di sini
juga belom pernah masuk ke masjid istiq’lal, palingan ngelewatin doang.. emang
Gede banget?”
“masa dah pak? Iya gede bangeeeeeeeet adem
lagi... “jawab gue semangat
“mama juga belom pernah tuh .. ayo ndah
kapan-kapan kesono” saut emak gue
“lahhh.. mama aje sono sama bapak kan belom
pernah, lagian kesono mau ngapain mak?”
“mau buka puasa lah... “
“ettt nyari yang Geretongan juga haha banyak
tapi mak yang dateng penuh deh... “
“emang menu buka puasanya apa aja?” tanya emak
gue lagi
“tadi sih dikasih teh manis segelas, kurma,
roti, sama es buah udah gitu boleh nambah lagi hahaha”
“dasar lu maruk” saut bapak gue ngeledek
“habisnya laper haha”
Malem
ini gue habisin waktu buat ngobrol sama keluarga kecil gue yaitu sama emak dan
bapak gue. Gak lupa juga gue ceritain pengibaran sukses gue kemereka dan gue
juga cerita tentang kelakuan bodoh gue yang minum disaat masih jam puasa dan
mereka ketawa ngakak. Mungkin mereka berfikir mengapa mempunyai anak yang super
duper idiot kaya gue super duper Bloon kaya gue dan super duper aneh. Dan ini
salah siapa?? Bukan salah ibu menganduk kok hahah :D
Dan
pada tanggal ini hari ini dimana gue beserta pengalaman yang gak akan pernah
gue lupain. Ya selamanya SELAMANYA... sampai gue menutup mata hehehe. Tak sadar
gue terlelap akan tidur, tidur yang sangat dalam membuat gue bermimpi. Dari
kejauhan gue ngeliat sosok hitam yang perlahan-lahan mendekati gue sosok itu
tampak terlihat seperti laki-laki tapi gue gak bisa ngeliat jelas mukanya
semakin dekat semakin dekat hingga tampak senyuman dari wajahnya tapi gue gak
bisa ngeliat jelas raut mukannya gue hanya bisa ngeliat segaris senyuman, gue
kucek mata gue tapi raut muka itu tetap tidak terlihat hanya senyuman yang
diberi oleh sosok itu. Gue memperhatikan senyumannya dan gue tau senyum siapa
itu!! Ya gue tau... itu senyuman ADI, senyuman ketika dia bertanya sama gue
tadi pagi. Senyuman yang bermakna itu? Bertanda apaa ini?? Gue gak tau..
Gue
terbangun.. dan otak gue terus berfikir dan selalu bertanya kenapa?? Kenapa??
Kenapa gue harus mimpiin adi.. hanya sebuah senyuman sampe gue terbawa mimpi
begini.
“mimpi
tadi??” raut muka gue bingung, jantung gue berdegup kencang seakan mendapat
teror dari haters gue.. HALAH !!
“apa mungkin
gue??” secepat kilat gue menabok pipi gue sendiri dan fikiran negatif mulai
menyerang otak gue.
PLAK PLAK “duhh sakit juga” kata gue yang sadar ketika
tamparan itu berasal dari tangan gue sendiri.
“GAK
MUNGKIN! Gue gak boleh suka sama Adi dia kan temen gue.. belom tentu adi ada
rasa sama gue.. okeh ndah kalo lu emang suka lu pendem aja bisa kan?? Biar lu
bisa deket sama Adi terus dan gak ada rasa canggung diantara lu berdua” gue
berkata sendirian di kamar dan ketika gue suka sama cowo seakan diri gue lah
yang ngelarang gua untuk suka gue takut dia malah ngejauh dan itu lebih ngebuat
gue sakit mending gue pendem rasa gue ini. TAPI APA GUE BISA?? 3 tahun
sama-sama gue gak yakin bisa....
Maafin
gue disaat gue udah berjanji untuk gak suka di satu organisasi ini. Tapi gue
malah melanggar dan ini bukan salah gue.. ini cinta yang datang dari mata,
senyum lalu turun ke hati. Gue harus bisa merahasiakan ini semua tapi gue bukan
orang yang pendiem gue pasti akan cerita yang menurut gue dia bisa menjaga
rahasia. Gue gak bisa terlalut dalam kesedihan gue butuh dukungan gue butuh
motivasi gue butuh masukan dari temen dan sahabat gue serta kedua orang tua
gue.
Hari
demi hari gue jalanin belum ada yang tahu kalo perasaan gue ke adi ini. Seperti
hari biasanya seperti hari senin hingga sabtu gue sekolah gue belajar gue main
gue istirahat gue jajan gue bercanda dan gue pulang begitulah setiap harinya.
sewaktu-waktu gue menyepatkan waktu gue untuk latihan paskibra. Tanggal 17
agustus sudah lewat dan kini waktunya gue harus fokus kepada nilai-nilai gue
pelajaran disekolah dan disaat kelas XI nanti gue harus fokus PKL serta dikelas
XII nanti gue harus fokus Project Work dan Ujian Kopetensi Kejuruan terasa lama
memang tapi jika tidak dirasa semua itu terasa cepat.. Lihat Saja Nanti hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar