Monika menangis saat jatuh tersandung batu di taman. Dari jauh
nampak seorang wanita berlari dengan muka tampak ketakutan. Dilihat anaknya
jatuh saat bermain bola bersama temannya. Sang ibu buru-buru memegang tangan
dan terilihat sedikit memar juga darah segar yang keluar dari tangan sang buah
hati. Namanya Monika. Ia lahir dan memiliki tanggal dan tahun yang dirahasiakan
oleh keluarga, Monika memiliki keluarga yang sangat menyayanginya walau
kenyataannya Monika adalah anak yang kurang mampu. Namun kasih sayang tak
pernah tak ia dapat sedikitpun dari kedua orangtuanya. Beda dengan teman-teman
sebayanya yang otomatis selalu ditinggal orangtuanya kerja. Monika hidup dengan
sederhana dan bahagia bersama kedua orangtuanya, semakin besar ia tumbuh dan
semakin besar harapan orangtua kepadanya. Biar Monika bukan lahir di keluarga
yang kaya raya Monika selalu mempunyai harapan masa depan yang baik
Cita-citanya simple ia ingin sekali membuat keluarganya bahagia dan bangga
kepada dirinya.
*Sebentar lagi ujian tengah semester, dan aku harus
mempersiapkannya mulai dari sekarang. Pikiriku. Aku selalu bersungguh-sungguh
dalam pendidikanku. Kini aku duduk dibangku kelas 2 SMA Negri di jakarta. Dari
kecil aku selalu memipikan dan membayangkan aku bisa duduk dibangku perkuliahan
yang aku impikan. Aku memang bukan anak orang kaya. Maka itu aku kan terus
berusaha untuk mewujudkan impianku. Hari ini aku belajar sudah cukup lama
sekitar 5 jam dan aku benar-benar lapar saat ini. Ku coba keluar kamar dan
menuju ruang makan. Tapi tak kudapatkan sedikitpun makanan di sana. Bahkan
nasi pun hanya cukup dimakan 1 orang saja.
"Yah nasinya tinggal segini ini sih culup buat makan emak
doang” Aku berlalu pergi meninggalakan meja makan dan kembali ke kamar. Tanganku
mencoba meraih beberapa buku tak perlu berpikir panjang aku membuka buku fiksi
karangan penulis favorite ku. Tapi entah tiba-tiba mataku berat dan akupun
terlelap akan mimpi.
**Di dalam rumah kontrakan berpetak ini saya tinggal,
nama saya Anjani mungkin biasa dipanggil Ani oleh para tetangga. Saya tinggal
dengan suami yang tak resmi. Kami hanya menikah diatas kertas., ya kami menikah
sirih semenjak, suami saya meninggalakan istri lamanya. Sebenarnya ia tidak bermaksud meninggalakan
istri lamanya. Hanya saya pikir ia sudah bosan berumah tangga dengan istri
lamanya, karena yang saya dengar Mantan istrinya itu sering meminta duit yang
tak disangupi oleh suami saya. Sebenarnya mereka belum ber-Cerai. Sang mantan
istri dua bulan yang lalu mendatangi kontrakan saya pagi buta sekali mungkin
agar para tetangga tak mendengarya.
“Woii Buka !!”
“Kamu... ngapain kesini?”
“Dasar lo keluarga Anjing!, Bangsat! Biadap! Lo ngerebut
semuami gue Cewe murahan! Lonte!”
Ia terus saja mengherdik saya, mencaci maki saya, sungguh
saya malu karena takut-takut didengar oleh tetangga. Tak lama suami saya datang
dengan muka maram karena heran pagi-pagi sudah membuat keributan. Apalagi ini
masalah antara suami saya dengan mantan istrinya itu. Saya melangkah mundur,
keributan tak tertahan lagi, terlihat sebuah pukulan keras di pipi suami saya
yang diakibatkan oleh mantan istrinya itu. SAIKO
TUH CEWE kata saya dalam hati. Suami saya hampir saja membalas tamparan itu
namun tertahan karena teriakan dari gadis yang dibawa sang mantan istri.
“Ayah Jangan!!!” kurang lebih teriakannya seperti itu
“...”
“Apaa? Kenapa gak jadi mukul muka gue?, takut lo? Karena
gue bawa karin sekarang?”
“lo masih punya rasa kasihan sama gue?, setelah semua
yang lo lakuin terhadap gue dan karin? Dia anak lo! Hasil buah cinta kita
berdua! Kenapa lo tega ngelakuin ini semua sama gue?!”
“gue pikir kita akan hidup bahagia berdua, tapi apa
kenyataannya? Semenjak lo kenal si Lonte ini keluarga yang kita impikan hancur
sudah!”
“eh lonte!!! Puas lo udah ngerusah kehidupan rumah tangga
gue?!”
To be Continue.. sebenernya gue masih bingung ngasih judul yang pas untuk cerita ini hahaha maafkuen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar