JUDUL : NEVER
AUTHOR
: ENDAH DWIS
KOMIKUS
: SAIKOJAE
Sinopsis :
Saat seoarang
wanita dan pria saling mempunyai kegemaran dan hobi yang sama mereka
dipertemukan melalui dunia maya yaitu facebook dan kemudian saling
berkomunikasi. awal perjalanan memang wanita yang memulai percakapan dengan
pria tersebut , pria itu cukup cuek dan seolah tak perduli namun sang wanita
tetap tidak menyerah akan usahannya untuk mendekatin pria itu. sang wanita
bukan hanya menyukai karya - karya sang pria tapi ia juga ingin mengenal lebih
dalam sifat sang pria itu. sang pria mulai sadar dia telah terpincut akan sang
wanita dia pun membalas chat demi chat sang wanita hingga dia pun mengenal
lebih dalam sifat dan hoby wanita itu. namun anehnya sampai sekarang kedua insan
itu belum saling bertemu atau bertatap muka. mereka lebih nyaman berkomunikasi
melalu media sosial atau yang lainnya. sesungguhnya pria itu bukan nya cuek
namun dia lebih kepemalu sedangan sang wanita yang hiperaktif, agresif membuat
sang pria merasa heran dan mungkin ilfil namun sang pria tetap merasa penasaran
pada sang wanita. ia ingin sekali bertemu namun entah kapan pertemuan itu bisa
terjadi kemereka?
****************************
Siang hari disekolah yang cukup
membosankan buat melisa. Ya melisa seorang gadis perempuan yang berketurunan
jawa tulen dan mempunyai kulit kuning langsat dan mempuyai postur tubuh tinggi
dan memiliki rambut sebahu berwarna hitam tebal. Ia memiliki sifat yang unik
namun keunikannya terkadang membuat anak laki – laki disekolahnya merasa ilfil
dengannya.
“pulang sekolah cus main game di
kompi tercinta” kata meli dalam hati
“mell…” panggil seorang anak laki
yaitu farhan
Farhan memiliki wajah yang cukup manis diantara cowo lainya
di kelas, dia memiliki badan yang cukup tinggi dan berkulit sawo matang, dan
memiliki suara yang lembut saat bernyanyi dan berbakat bermain gitar banyak
sekali gadis yang mengejar farhan disetiap hariya. Namun farhan tak menggubris
wanita yang dekat dengannya itu farhan lebih memilih dekat dengan gadis yang ia
kenal selama ini yaitu Melisa. Gadis unik yang membuat hatinya jatuh cinta dan
membuat otaknya selalu memikirkannya.
“eh kenapa han ?” saut meli menengok
“pulang sekolah ada acara gak? Nonton yuk ” tanya farhan
“yah sory han gua sibuk hehe, lain kali aja gimana ? ya ya
ya ” tanya meli bermanja ria
“sibuk ngapain sih lu ? kan gak ada tugas..”
Melisa mencoba berbicara dan berbisik pelan ke telinga
farhan
“sinih gue bisikin… gue mau mainnn GAMEEE hehe” kata meli tertawa
“ya tap….” Pembicaraan farhan terpotong
“yaudah ya gue mau ke kantin dulu hehe” meli berlalu pergi
Dan farhan diam menatap langkah meli hingga lenyap dari
pandangannya
“TAP.I gue udah beli tiketnya …” jawab farhan pelan dan tangan farhan mencoba
meraih 2 tiket yang ada disaku celananya. Farhan duduk di bangku halaman dengan
pandangan kosong.
“lagi .. lagi lu nolak ajakan gue mel, kenapa sih lu gak
pernah ngasih kesempatan buat gua ngomong semua ini, gua gabisa mendem ini
semua mel” tanya farhan dalam hati.
SAAT DI KANTIN
Melisa yang sedang berjalan bersama Temannya yaitu Tuti ,
Tuti memiliki kriteria postrur tubuh yang rada sedikit gemuk dan pendek
berambut panjang se pinggang dan berwarna hitam tebal. Memiliki raut muka yang
bulat namun bila tersenyum cukup manis dan berkulit putih. Namun kali ini dia
tampil dengan haya rambut di urai tanpa ikatan satupun.
“eh tut tumben gak dikuncir ?” tanya meli kepada tuti
“tadi dikuncir mel tapi kunicran gue diambil si jaka tadi rese banget..”
“loh kok bisa diambil buat apaan dia?” tanya meli heran
“katanya bosen ngeliat gue dikuncir mulu, sekali – kali kek lu tut di reap kan
cantik kata jaka gitu masa” tuti mencoba mengulang kata – kata jaka
“eheemp hahaha …. “ meli tertawa geli
“kenapa lu ketawa?” tanya tuti heran
“lucu aja gak biasanya jaka begitu haha”
“iya gua juga heran..” tanya tuti
“eh tapi lu emang beneran cantik di reap sih hehe” kata meli kepada tuti
“ah bohong lumah”
“sumpah “ tangan kanan meli mencoba meberi isyarat Sumpah
Tuti pun tersipu malu
“tadi si farhan ngajakin gua nonton masa” kata meli ke tuti
“masaa??”
“iyaa”
“terus lu mau gak?”
“sebenernya gua mau aja.. tapi gua nolak gua mau main game habis pulang
sekolah”
“bodoh lu” kata tuti ke meli
“ngapa bodoh?” tanya meli heran
“harusnya lu mau aja.. kan lumayan kali aja di bayarin hehe” tuti mencela
“yeee pikiran lu geratisan mulu ahk”
“hahaha” mereka pun tertawa bersama
DIRUMAH
“oh god…. Akhirnya sampe rumah juga” kata meliberbibaca sendiri
“eh emak gue kemana ya?” meli bingung
Meli mencoba mecari ibunya namun hasilnya nihil
“eh ada kertas..”
Kertas yang ditulis sang ibu untuk meli yang diletakan di
meja makan
“mel .. mama pergi arisan dulu dirumah mpok junet, didaerah Cijengkol harum”
isi surat dari ibu meli.
“mpok junet siapa? Baru denger tuh gue, gak ada jam
pulangnya lagi.. ah yaudahlah nanti juga pulang” meli berlalu pergi dan menuju
computer tercintanya
Meli menyalakan komputernya dan sebelum ia bermain game
meli mencoba membuka facebook dan memiliki 10 notifikas. Dibukananya notifikasi
itu yang berisikan dari grup gambar dan grup kelasnya. Dibukanya satu persatu
dan dilihatnya notif dari grup menggambar. Meli berdecak kagum atas gambar para
member di grup itu jika melihat itu semua meli tak ada apa – apanya.
“GILAK !! gambarnya dewa banget” kata meli berteriak
“clik – clik” meli melihat satu – persatu gambar yang dikirim tiap member dan
meli tak pelit akan jempol menurutnya semua gambar yang dibuat mereka semua itu
keren tak ragu meli menklik tombol LIKE yang ada di sisi kiri bawah foto tak
jarang meli juga member komentar terkadang meli berkomentar baik terkadang
kritis juga. Kritis bukan berate meli sudah jago tapi dia hanya sok pintar saja
sebenernya haha
“komen ah.. eh keren gambarnyaaaa” tulis meli disalah satu foto
“hmmp kurang greget nih .. warnanya kurang pas” kata meli mengkritik padahal
dia tak tahu apa – apa tentang gambar.
Lagi pula meli baru belajar gambar berawal dari keisengan
dia menyontek gambar yang ada di buku dan hasilnya pun lumayan, dari situ meli
mulai memperdalam soal gambar meli pun mencoba memposting gambarnya ke dalam
grup tersebut.
“perkenalkan saya member baru disini ini hasil coret – coret gak jelas
semalaman” tulis meri di dinding grup dan mengupload gambarnya padahal
gambarnya sudah dua hari yang lalu.. duh meli meli terlalu banyak berbohjong
sepertinya haha. Tak lama ia mengklik tombol POST.
Beberapa saat kemudian
Satu persatu Likeers menghampiri gambar meli dan betapa senangnya meli
mendapatkan respon yang baik, ada juga yang berkomentar baik dan mencoba member
saran pada gambar meli.
“selamat datang … wah lumayan gambarnya hehe” salah satu komentar
“kalau bisa menggambarnya di kertas kosong jangan bergaris
.. hargai karya mu hehe SEMANGART !!”
“ah .. terimakasih saran dan sambutannya .. baiklah akan aku usahakan” kata
meli membalas komentar mereka dan tersenyum sumringah.
Meli mulai melihat profil demi profil di grup gambar dan
mencoba menambahkan sebagai teman di fecebooknya.
Dilihatnya nama veronica febrianti yang sudah dewa sekali
dalam menggambar dan meli pun mencoba menambahkan ka veronica sebagai temannya,
tak Cuma ka veronica banyak yang meli tambahkan sebagai teman dari sana hitung
–hitung meli dapat belajar dan terus termotivasi.
Meli melihat ada foto profil yang unik menurutnya dan
bernamakan Reyhan Raditya dibukanya profil facebook reyhan dan dilihatnya info
tentang reyhan dan karya – karya gambar reyhan, sedikit ada rasa kagum akan
gambarnya dan tanpa basa-basi meli pun mencoba menambahkan pertemanan reyhan di
facebooknya.
Lama meli melihat grup gambar meli pun tak lupa melihat grup
kelasnya kali ini ia melihat foto perempuan yang diedit sebagai bahan lelucon
dan memang kebetulan foto cewe yang diedit itu tidak tergabung dalam grup
kelas. Kalo tau fotonya di edit seperti gimana perasaannya ? sakit pasti
“idih gapenting banget dah … pada jahat – jahat banget ngedit potonya” kata
meli dalam hati
Meli yang melihat segera menulis komentar pada foto itu
“weh .. jahat – jahat banget deh lu”
“hahahahhaha biarin kek mel dia gak gabung grup ini” kata salah satu anak laki
“iya tapi lu mikir kek .. coba foto lu digiiniin dan lu
jadi dia yang dibully sakit gak lu?” tulis meli marah
“ye meli marah – marah selow aja sih mel… apa foto lu sini
yang mau gue editin hahah”
“oh lu berani ? lu begitu gua juga lakuin begitu lah emang
gue takut?” kata meli membalas
Meli mencoba menutup akun facebooknya dan focus pada
tujuannya yaitu bermain game.
“ahh dasar madesu tuh bocah… beraninya lewat facebook” dumel meli
“mending gue main game”
Meli mecoba membuka salah satu game favoritnya yaitu zombie
dan asik akan keseruan pada gamenya. tiba – tiba saja handphonenya berbunyi
menandakan ada pesan masuk. Dibukanya pesan itu dan ternyata dari farhan.
“mel..”
“iya..”
“udah sampe rumah?”
“udah”
“oh yaudah .. lagi ngapain ?”
“main game hehe”
“gila lu udah stay aja di computer…”
“yakan tadi gue bilang.. ada apaan ?”
“nggak BT aja.. eh gue mau bikin video nanti gue upload youtube lu harus liat
ya”
“video apan?”
“vido gua cover lagunya Christian Bautista – The way you look at me”
“ngooohh.. siap lah hehe yang bagus ya kalo udah di uploat bilang gue aja dah
ye”
“sippp…”
“sambil main gitar apa vocal aja?”
“sama gitar gue lah hehe diakan solmet gue”
“oh jadi lu solmetan sama gitar? Hak gak nyangka gue lu selama ini haha”
“eett bukan gitu maksudnya tetep ada seseoarang kok dihati gue” balas farhan
“Siapa siapa kepo nih hee”
“eh eh bukan siapa – siapa ehehe”
“gitu lu ya sama gue gak cerita yaudah yak gue mau lanjut game nih”
“yaudah gidah … jangan lupa solat + makan”
“siappp kapten !!”
“hahaha”
Tak ada balasan dari meli karena farhan tahu meli sedang
asik dengan permainannya.
Farhan membaca ulang sms demi sms yang masuk dari meli..
“mel.. apa lu gak merasakan hal yang beda dari kita?” kata farhan sendirian
“ah… lagian mana mungkin meli tau kan dia anggepannya kita sahabatan”
kata farhan lagi dan menutup mukannya dengan bantal.
Meli melirik jam yang ada di kamarnya dilihatnya jam 2 :30
“what ?? hampir ketinggalan zuhur.. gaswat gaswaat !!!”
Meli berlari meninggalkan Pc komputernya dan game yang
masih hidup.
Meli mulai membasuh kedua tangannya
, berkumur 3 x dan memulai wudhunya. Tak lupa dalam solatnya ia mendoakan kedua
orangtuanya walau terkadang kedua orang tua meli mengekang keinginan meli.
Meminta kepada Tuhan agar diberikan kelancaran dalam pelajaran dan mendapatkan
pengetahuan ilmu tak lupa juga selalu memohon agar mendapat peringkat walau tak
bisa mendapatkan peringakat 1 cita cita meli saat ini disekolah kelak disaat
lulus – lulusan nanti nama nya disebutkan dalam 3 terbaik tiap kelasnya.
Seperti kaka kelasnya sebelumnya. Banyak doa yang meli panjatkan dalam solatnya
salah satunya juga masalah percintaan nya memang meli hanya gadis remaja yang
tak tahu apa – apa soal cinta, tapi mamahnya pernah berkata
“kalo solat mama dulu selalu minta
sama ALLAH agar diberi suami atau pasangan hidup yang sayang sama mama,
keluarga, dan menerima apa adanya dan banyak lagi” ingat meli dalam bayangnya
Meli pun mulai mengucapkan kata demi kata dalam doanya
“Ya Allah kelak aku dewasa aku ingin mempunyai pria yang setia, mapan , dewasa,
mencintai hamba apa adanya dan juga keluarga hamba masalah ganteng jika engkau
memberi kan kelebihan pada priaku, aku sangat berterimakasih pada mu jika ia
tak ganteng aku pun tak masalah mendapatkan pria yang jelek asal jangan jelek
hati ya ALLLAH , Robana Atina Fidunya Hasanah Wafil Akhiroti Khasanah Wakina
Adzabanar AMIN Yarobal Alamin”
Meli meutup doa nya dan mulai membenahi pakaian sholatnya
dan merapihkannya.
Tak lama meli mulai bergegas kembali ke komputernya dan
kali ini ia menutup gamenya karena telah kalah, dan mencoba membuka akun
facebooknya ada 3 notif di facebooknya dan di bukalah itu notif ternyata
permintaan pertemaan sudah di konfirmasi oleh seseorang yang meli dapat dari
grup menggambar. Dilihatnya nama yang telah mengkonfirmasi itu.
“Davit Ajja telah menerima permintaan pertemanan anda”
Meli terbelalak senang melihat seseorang yang ia incar
telah mengkonfirmasi pertemanannya itu yaitu
“Reyhan Raditya !! huaaaaaaa dia mengkonfirmasi pertemanan
gue? Asik dah ah ah “ kata meli kegirangan
Meli mulai melihat isi album reyhan raditya tak banyak foto
aslinya hanya sekitar 1 – 3 foto di albumnya dan sisanya karya gambar nya.
“gak ada fotonya apa yak?” kata meli heran
“eh ada deh … tapi kok kaya anak kecil ya… eh masih SMA
haha bisa lah kenalan mah” kata meli mulai ganjen
Tapi meli bingung harus memulai dari mana ia masih saja
diam dan memikirkan cara berkomunikasi dengan radit.
“mel………”
Meli kenal suara itu dan dia mulai keluar dari ruang kamar
nya dan pergi menghampiri sumber suara.
“udah pulang mak? Bawa makanan gak?” tanya meli secepat kilat
“makanan mah cepet huuu… nih bawa” kata mama meli
“ini apan? haha laper mak, lagian kaga ninggalin makanan” meli mencooba
merampas makanan yang di bawakan dengan kantong kresek hitam
“yaudah makan tuh.. mama beliin martabak”
“asik dah “
Meli mulai melahap satu persatu martabaknya baru gigitan ke
2 mama meli berteriak.
“melllll…….”
“apaan mak…..”
“computer kalo gak di mainin di matiin aja !!”
“iya ntar dulu…..”
Meli ingat komputernya belum dimatikan dan meli segera
mematikan computer dan menutup akun facebook juga game nya.
Sebelum menutup meli melihat sebuah updaten status oleh
Reyhan yang bertuliskan.
“ada yang minat di gambarin sketsa wajah?”
Meli yang melihat hanya tersenyum kagum
“shit kalo deket gua mau banget di gambarin beneran dah”
Kemudian meli menutup akun facebooknya dan mencoba
beristirahat di kasurnya. Terlelap lah meli dalam tidur siangnya. Tak biasanya
meli tidur siang kalau meli tidur siang malam hari meli tak bisa tidur
terkadang ketika tidur siang yang ada ia malah mengiggau.
Karena hal yang membuat meli tak lupa sampe sekarang ia
merasa tubuhnya sangat berat dan tak bisa bangun karena tidur siang entah dia
lupa baca doa atau ada hal ghaib lainnya.
“tumben tidur” kata mama meli melihat
Mama meli mulai menutup pintu kamar meli dan merapihkan
makanan yang berantakan di meja akibat meli.
“bocah cewe sih kelakuannya jorok amat yak nurun siapa itu” kata mama meli
merongos sendirian.
Sore Hari
Sore hari dikamar meli yang cukup berantakan dengan bermacam buku komik dan
juga novelnya buku pelajarannya dan juga sepatu serta pakaian sekolahnya yang
belum dibereskan sejak pulang sekolah.
Meli bangun akan tidurnya dan membuka matanya namun belum
beranjak dari kasurnya yang berantakan itu.
“huaaaahhhh” nguap meli dengan menutup mulut dengan tangan
kirirnya.
“jam berapa nih?” meli menengokan kepalanya
“aaaahh baru jam 5 .. tidur lagi ah…” kata meli bernada
malas
Tiba – tiba ada suara langkah kaki menuju kamar nya yaitu
ibu meli
“MELL !! bangun udah sore mandi kek sanah, nyapu ngepel kek
tuh males banget sih jadi cewee !!”
“maleeeeesssssssss makkk !!” teriak meli
“buruan gak bilangin ayah nih !!”
“yaampun maaakk.. yaudah dah tapi makan dulu yak haha”
“tuh iler elap !! jorok banget !!” kata emak ketus
Meli mengelap bibirnya yang banyak iler dan tertawa
“hehehe .. masak apan mak?”
“ki kil kecap”
“ah kikil lagi mana doyan gue” hati meli berbicara
Walau tak doyan meli tetap menyantap makanannya dengan nasi
yang setengah porsi dan lauk yang banyak memang sudah jadi kebiasaan meli
mengambil lauk lebih banyak dari pada nasi nya.
“eh tinggalin yang lain lauknya rakus amat sih” kata emak yang melihat tingkah
meli
“ini udah dikit mak…” kata meli
“ndas mu dikit !!” emak berkata
“hahahaha” meli kabur dan meninggalkan mamanya sendirian
Tak lama handphonenya berbunyi dan meli secepat kilat
melihat hp nya
“eh dari farhan hehehe” meli girang mendapat
sms dari sahabatnya itu namanya dikontak handphonenya nama Farhan ditambah
menjadi Farhan Macho
Farhan
Macho: “mel…”
Meli:
“apa han?”
Farhan
Macho: “lagi ngapain? Udah makan?”
Meli:
“baru bangun tidur dan langsung makan .. nih lagi makan haha” balas meli
menjijikan
Farhan
Macho: “Ya Ampun deh... jorok banget lu pasti belom mandi”
Meli:
“belom.. kok lu tau..”
Farhan
Macho: “baunya sampe kesini haha”
Meli: “Kurang ajar lu haha”
Meli: “Kurang ajar lu haha”
Farhan
Macho: “makan pake apaan?”
Meli:
“pake dedek hahaha” balas meli
Farhan
Macho: “yee haha serius gua mel”
Meli:
“pake nasi lauk nya kikil sebenernya gua gasuka nih sama kikil tapi gua makan
aja laper haha”
Farhan
Macho: “yaudah makan diluar yuk sama gue..” ajak farhan
Meli:
“gimana ya? Terus nasi yang udah gue ambil gimana dong nih? Lagian juga sayang
kalo gue buang nasinya”
Farhan
Macho: “yaudah lu pindahin ke tempat makan lu nanti gue yang makan
hehe”
Meli:
“beneran?”
Farhan
Macho: “iyaaa ayo kita ketemuan di tempat biasa ya”
Meli:
“oke”
Farhan
Macho: “jangan lupa MANDI lu !!”
Meli:
“yeelah selow gue kan mandi gak mandi tetep jelek haha”
Farhan
Macho: “lu gak jelek kok lu tuh manis #eaak”
Meli:
“NAJIS LU GOMBAL”
Farhan
Macho: “serius gue hahaha “
Meli:
“ya ya yaudah jadi kaga nih? kaga mandi – mandi dah gue nih”
Farhan
Macho: “iya jadi – jadi gue tunggu jam 7 ya hehe jangan lupa solat
magrib”
Meli:
“iyee farhan ganteng..”
Farhan
Macho: “emang ganteng dari dulu gue haha”
Meli:
Orzzz PD banget....
Mama meli yang melihat meli lari terburu – buru menuju
kamar mandi pun heran.
“maaaak siapain baju meli mak, levis sama kaos polo merah yak !!” teriak meli
dari kamar mandinya
“mau kemana emangnya?” tanya mama meli
“mau main sama farhan…”
“main kemana? Malem – malem juga”
“waduhh alesan apaa ya gue” kata meli dalem hati
“anuan nganterin farhan beli alat music” teriak meli bohong
“ah ambil sendiri males mama” kata mama meli
“yeelah mak sekali aja dah buru – buru nih”
“….”
“MAK !!”
“iyaaa bawel makanya perawan tuh mandi jangan malem – malem”
Tak lama meli pun segera keluar dari kamar mandi
“haha tengkyu maakk emuaachh” meli mencoba mencium pipi
mamanya yang agak keriput
“udah selesai mandinya ?”
“udah lah haha” meli tertawa
“loh cepeet banget ? Gak sabunan ya !!”
“enak aja sabunan lah tapi sedikit haha”
“ihhh”
“kenapa sih mak? Udah biarin aja... lagi buru–buru nih heeem”
Meli pun siap dengan memakai baju yang menurutnya simple itu
dan meli pun tak lupa membawa nasi berlaukan kikil yang meli makan tadi untuk
dimakan oleh farhan.
“macem kucing aja lu han makan bekas gue” kata meli dalem hati dan menatapi
bungkusan hitam yang berisikan nasi dan juga lauknya.
Pukul 06 : 30
“what?? Setengah 7 .. mana belom
magriban lagi , magrib nggak magrib nggak magrib? Nggak ?” meli mencoba
membolak – balikan jarinya.
“belom jalan?” kata mama meli
menghampiri
“solat dulu dah mak….” Meli berlalu
pergi mengambil wudhu
“yaampun huhh!!” mama meli
menggelengkan kepala
ketika meli terburu – buru sholat meli pun menjadi tidak
khusuk … tak sampai lebih dari 5 menit meli sudah selesai dan meli merapihkan
mukenanya.
“udah solat kamu?” tanya mama meli
“udah”
“cepet banget…”
“yah yaudah mak meli mau mau jalan dulu…” meli berlalu
pergi dan menicum tangan mamanya.
Tak lama meli berteriak
“maakk .. liat sepatu sandal meli gak ??”
“Apaaaaaaan?” teriak mama meli
“sandal meli mak !! liat gak?”
“Di rak coba liat tadi mama taro lagian naro sandal sembarangan aja”
“Oh iyaa ada mak… yaudah mak meli jalan Asalamualaikum”
“ada kan? Yaudah Wa’alaikumsalam” kepala mama meli pun menggeleng heran.
Pukul 7 :30
Farhan sudah menunggu setengah jam di tempat biasanya ia
dan meli bertemu namun biarpun meli telat farhan tetap sabar menunggu dan
farhan tak akan pernah marah akan hal ini.
Suara langkah gaduh menghampiri farhan yang sedang berdiri
bersandarkan tembok.
“Huuuhhh …”
Dilihatnya farhan dan melipun merunduk serasa mengatur
nafasnya yang sedang terengah – engah
“lu gak kenapa – kenapa mel?” tanya farhan panik
“nggak … gak apa kok gue huhh haah hemp”
“jangan nunduk lu nya, nanti malah susah nafas tegak gini nih” farhan mulai
menunjukan badannya yang busung dan tegak terlihat sedikit bidang di bagian
dadanya ya memang dia rajin sekali berolahraga pantas saja badannya berbentuk
layaknya atlet.
Meli pun menirunya dan mencoba meminta maaf kepada farhan
karena telat.
“OKE !! huhh.. farhan maafin gue ya
gara-gara gue lu nunggu lama”
“hahahaha” farhan tertawa geli
Meli merengut heran
“malah ketawa lagi?”
“jadi lu lari – lari karena takut gue nunggu lama?” tanya balik farhan
“iyaaaa” meli merunduk malu
“santai aja lagi .. gue juga baru dateng kok” farhan berbohong
“bohong !!”
“yaudah lah ya .. yang pentingkan sekarang lu udah dateng
.. jadi gak nih kita makan? Udah laper nih gue”
“dasar lu perut gentong haha.. ayaya jadi dong”
“mau makan dimana kita?” tanya farhan
“gue tau tempat yang enak dan murah..” teriak meli dengan
ceria
“serius?” tanya farhan tersenyum dan menatap kedua bola mata meli
“yaapp serius hehe” meli membalas senyum farhan
Deg Deg Deg Deg
Deg Deg Deg Deg Deg Deg
Jantung farhan berdegup begitu
kencang seraya menangkap senyuman dari putri khayangan dan kali ini ia bisa
jalan dengan putri khayangan itu ? sebuah mimpi bagi farhan ketika meli mau
diajak jalan walau hanya sekedar makan malam. Namun ini bukannlah mimpi ini
nyata, farhan yang focus pada kemudi motornya tak ingin memikirkan hal – hal
yang membuat fikirannya buyar tapi perasaan senang farhan tak mampu ditahan dan
farhan mencoba melihat wajah meli dari balik kaca sepion motornya.
Rambutrnya yang berterbangan
terhembuskan oleh angin malam wajah manis nya tetap terlihat walaupun gelapnya
malam dan hanya tersinari oleh lampu jalanan. Farhan tersenyum diam – diam
melihatnya.
“habis ini kita belok ke kiri”
bisik kencang meli kepada farhan
“apaa belok kiri ???” tanya farhan
“iyaaa..”
“oke deh.. “
Farhan melaju kencang motornya namun farhan malah melewati
dan akhirnya luruss begitu saja. Meli yang merasa melewati pun berteriak
“ehhh ehhh kelewatann !!”
“hah? Seriusan lu”
“iyaaa belok lagi belok, berhenti dulu deh berhenti”
“tapi disini gak bisa puter balik
harus lurus terus dulu baru diujung sana ada belokan” farhan mencoba
menghentikan laju motornya dan menerangkan bahwa tak ada jalan puter balik.
“ah lu mah gimana sih kan tadi gue
suruh belok kiri”
“gue lupa hehehe”
“terus gimana dong?”
“yaudah ayo naik maaf deh yak”
“he’eh” meli merengut manja
“hahahaha”
“ketawa lagi lu”
PLAK meli mencoba memukul helm yang dipake farhan
“aduh”
“Haha gue sengaja mel gue Cuma
mau berduaan lama aja sama lu jarang – jarang kan kita begini. maafin gue
mel” hati farhan berbicara. Dan kembali memandangi wajah
manisnya dari kaca sepion. Dilihatnya meli yang sedang memandangi alam sekitar.
Motor farhan masih melaju kali ini dengan kecepatan sedang
karena meli tak mau lagi melewati rumah makan itu untuk yang kedua kalinya.
Farhan pun memulai pembicaraan saat–saat bersama meli walau dengan nada yang
cukup keras karena sedang berada di perjalanan.
“mel …” tanya farhan”
“Hah?”
“gak jadi deh hehehe”
“et dah”
Beberapa Saat
kemudian
“yap kita udah sampe”
“ini tempatnya?” tanya farhan sembari melihat
keliling
“iya .. gimana menurut lu ?”
“heem lumayan hehe, oke masuk yuk” ajak farhan
dan menggandeng tangan meli.
“eh…” meli tak bisa menolak gandengan
tangan farhan dan meli pun melangkah pelan dibelakangnya.
“duduk disitu aja” meli menujuk bangku yang berada didekat jendela dan tersedia
2 bangku.
Saat mereka memulai duduk kedua mata mereka tak sengaja
menatap dan tangan farhan masih saja menggenggam tangan meli. Meli yang
sadarpun mencoba melepaskan dan ada kecanggungan diantara mereka berdua.
Kecanggungan meli tampaknya dirasakan oleh farhan dan farhan mencoba mencairkan
suasana dengan obrolan yang membuat meli suka dan tidak canggung lagi. Dan
farhan memutuskan berbicara soal music.
Ya meli sangat menyukai music walau ia tidak bisa bermain
alat music. Meli pernah bermimpi kalo meli punya pacar nanti meli ingin sekali
pria itu bisa bermain alat music yaitu gitar atau piano. Meli juga suka
mengugah suaranya di soundcloud yaitu media untuk menampung music dan juga
hasil suara kita atau music yang kita biat sendiri. Tak banyak yang tahu meli
bisa menyanyi namun farhan tahu bahwa meli menyanyi dengan cukup piawai dan
merdu. Farhan tak pernah ketinggalan setiap kali meli mengunggah suaranya ke
soundcloud dan farhan diam – diam mendengarkan layaknya pengaggum rahasia atau
fans rahasia.
Yang farhan dengarkan setiap sebelum tidur. Lagu yang meli
unggah memang acap kali lagu mellow dan sedih. Farhan tahu bahwa meli bersikap
ceria dengan semua orang karena tidak ingin diketahui jika meli sebenarnya anak
yang cengeng. Sudah kelihatan jelas sekali buat farhan saat meli mengunggah
lagu dan ia nyanyikan dengan air mata. Entah sebab apa meli menagis acap kali
menyanyikan lagu cinta dan mellow lainnya. Apa karena dia terlalu menghayati
atau ada sesuatu yang mengganggunya.
“mel inget gak yang gue sms mau
ngecover lagu ?”
“oh.. yang siapa itu ? yang
judulnya THE WAY .. the way apa sih hehe”
“the way you look at me.. hahaha”
“nah iya itu .. inget kok kenapa emang?”
“gue belom bisa ngecover itu..”
“loh kenapa?”
“ya gimana ya .. gak gampang lagunya soalnya
harus menghayati”
“hah ? haha… jadi Cuma gara-gara gak
menghayati lu belom ngecover?”
“iyaa..” farhan tertunduk lesu
“menyanyikan lagu itu emang harus dari hati
sih percuma juga suara bagus tapi gak dihayatin.. tapi terkadang orang – orang
hanya melihat bagusnya aja tanpa bisa merasakannya hehe, gue percaya lu bisa
kok semangat !!”
Farhan mentap dalam meli dan senyuman meli yang tulus.
Meli yang sadar akan bengongnya farhan dan mencoba
menyadarkannya
“weh weh …” tangan meli mecoba
mengkibas – kibaskan pandangan mata farhan
“ehh.. hhehe” farhan sadar dan
menjadi kikuk
“bengong ajaa dengerin gak tadi gue
ngomong? Pasti gak dengerin”
“eh dengerin kok gue hehe makasih
ya gue bakal berusaha kok , eh by the way kita belom mesen makanan tau hahaha”
farhan tertawa ngakak
“oh iya hahaha” melipun sama
Mereka berdua lupa saking asiknya ngobrol dan kecanggungan
yang mencekek keadaan membuat lupa dan merasa menjadi tak lapar.
“huehh rasanya gue udah gak laper
deh hehe” meli berbicara
“hahaha yakin lu ? terus kita
ngapain kesini? Gak lucu lah gak mesen makanan”
“iya juga sih yaudah deh pesen ,
mbak mbak “ meli mencoba memanggil pelayan rumah makan itu dan pelayan itu
mencatat pesanan keduanya.
“aku mau pecel ayam ya terus
minumnya teh manis dingin.”
“mas nya pesen apa?” saut pelayan
dan meli menoleh ke farhan
“aku ? samain deh kaya dia hehe”
“baiklah ditunggu ya mbak mas”
“oh oke” saut farhan
“lu gamau makan yang lain han?”
tanya meli bingung
“nggak emang kenapa?”
“oh enggak hehe heran aja kok mau
samaan makannya emang lu doyan pecel ?”
“heeh cucurut gue ini demen apaa
aja asalakan itu halal hehe”
“yeh suek dikata curut.. oh gitu
toh kalo tau gitu tadi gue pesen bakso tanpa bakso ya hehe”
“hah tanpa bakso ? jadi maksud lu
nanti kita makan kuah baksonya aja gitu ? hahaha”
“hahaha bukan kita tapi LU AJA “
meli tertawa ngakak dan membuat orang – orang disikatarnya menoleh.
“eh .. “ meli malu dan diam
seketika
“sukur lu diliatin ahahahahah”
farhan tertawa bergiliran
Orang – orang disekelilingnya makin memperhatikan sambil
berbisik , bisikan mereka cukup keras hinga membuat meli mendengarnya
“pasangan itu hoboh banget sih..”
“iya kayaknya bahagia banget..”
“WHAT !! pasangan ????” meli berbsiik dalam hati dan menatap farhan aneh.
Langkah kaki pelayan memecahkan keributan kami dan kami
sadar bahwa makanan yang di pesan sudah datang dan siap di santap.
“permisi ..”
“eh iya..”
“silahkan …"
“makasih ya mbak” saut meli kepada pelayan dan pelayan berlalu pergi
“hueeh nyicip dulu ah sambelnya” kata meli dan mencolek
tangannya ke sambal.
“hehhh buset cuci tangan dulu neng” farhan kaget
“oh iya yaudah gua mau cuci tangan dulu tungguin yak”
“he’eh” farham memperhatikan langkah meli dan terceguk melihat tingkahnya
kemudian farhan tertawa kecil
“tuh cewe.. alami banget joroknya haha tapi baru kali ini gue liat cewe
sembrono kaya dia.. dia bakal ngelakuin hal yang sama gak ya kalo didepan cowo
yang baru dikenal ? haha” kepala farhan menggelang pelan. Tak lama meli datang
dan duduk kembali.
“udah ? yaudah gentian gue ya.. ” tanya farhan dan berlalu pergi meli
mengangguk.
“eh !! jangan makan duluan tanpa gue !” farhan mundur
setelah beberapa langkah maju dan hanya berkata seperti itu kepada meli.
“heh? Iya–iya nggak”
“sip…”
“aneh ..” meli menatap pecel tak sadar mulutnya telah tergoda akan bau ayam
serta sambal trasinya. Tangannya mencoba mengambil potongan kulit ayam. Namun
saat akan mengambil tangan itu terhenti dan tertahan. Ternyata farhan sudah
kembali dari mencuci tangannya. Terlihat tangan farhan memegang tangan meli
yang akan memotong ayam.
“upss hehe” meli menoleh
“tadi gue bilang apa?” tanya farhan menatap meli
“jangan makan duluan hehe maaf.. tapi gue belom makan kok suwer”
“nah itu tau.. yaudah sekarang kiat makan”
“iya lagian gue udah tergoda hehe”
“dasar lu”
“maaf hehe yaudah ah tancaaaaap !!!”
Farhan menatap meli lagi kini meli makan dengan lahap dan
farhan kini berhasil membuat meli tersenyum. Sesekali farhan ingin mengetahui
kenapa meli selalu menangis saat menyayikan lagu mellow? Entah nangis sungguh
tapi terdengar lirih namun tidak menutupi suara merdunya.
dan farhanpun kembali menyantap pecel ayam nya.
“oh iya mel .. lagu favorite lu apa?”
“gue ? hemm sebenernya gak punya favorite sih tapi kalo lagu yang sering
diputer banyak hehe tapi paling suka…”
“ya sama ajaa !! emang apa?”
“gak tau deh apa hehehe”
“yeh cucurut gimana sih ..”
“kalo gue sih lagu apa aja asalkan itu enak didenger dan sesuai perasaan hati
dan keadaan hehe, tapi gue suka sama maudy ayunda dia penyanyi berbakat banget
udah bisa main gitar , cantik, pinter punya segalanya haduh bikir iri setiap
kaum hawa”
“ohh maudy.. kalo gue raisa”
“hissh kenapa sih setiap cowo demen raisa emang dia bagus apa?”
“idih dia gak tau aja.. raisa tuh cantik buanget mel buanget lu belom liat dia
sih ya.. suaranya juga merdu banget, sama JKT 48”
“duh ilah JKT lagi…”
“hahaha kenapa lu cemburu gue suka JKT ama Raisa?”
“Aiihh apa lu kata? Gue cemburu eh gue Cuma heran aja sama semua cowo didunia
ini eh bukan didunia pokoknya disetiap gue kenal dia pasti demen JKT sama
Raisa.”
“kok lu jadi malah sinis haha.. gue tau karena
lu gak secantik mereka kan?? Hahaha”
“kurang ajar lu huh iya emang gue gak cantik
kaya mereka tapi emang mereka punya sifat yang unik dan langka kaya guee??”
meli nyolot
“haha oh iya ya , banyak wanita cantik namun
tak seunik dirimu“ farhan gombal dan merayu
“ish apan sih lu tadi lu
jelek-jelekin gue , gue mau pulang ah” meli beranjak pergi
“haha eh cucurut kalo lu pulang mau naik apan
gak ada angkutan didaerah sini..”
“oh iya ya… yaudah gua pulang bareng lu deh”
meli mengubah pikirannya untuk pulang sendiri dan duduk kembali.
“hahahaha kan tadi emang kita berangkat bareng
pulang juga harus bareng dong . ada–ada aja lu mel haduh ngakak gua”
“gue lupa..” meli menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“yaudah ayo kita puang.. “ jawab farhan
“yaudah gue mau bayar ini dulu” kata meli
“ngapain ?”
“bayar…”
“udeh gue yang bayar aja”
“jangan ah …, mbak mbak” saut meli dan pelayan pun datang
“nih berapa semua ?”
“20 ribu mbak”
“nih.. mba udah sanah mba buru” kata farhan memberi uang 50 ribuan
“ayo pulang” tanya farhan dan meli menatap farhan heran
“kembalinya mas..” tanya pelayan
“udah ambil aja” farhan dan meli berlalu pergi
“ih lu mah !!.. kan tadi gue ma…” meli
berhenti berbicara karena tangan farhan menyentuh bibir meli menyuruhnya untuk
diam.
“udah jangan berisik .. ayo lu mau pulang gak
?”
“i.. i.. ia mau ..”
“yaudah ayo”
Meli terbengong seketika dan
“sssttt naik..” alis mata farhan terangkat dan mengisyaratkan meli untuk segera
naik motornya.
“eh iya ..”
“udah ?”
“udah…”
“han …”
“iya kenapa?”
“makasih … “
“buat apa?”
“yang tadi dibayarin.. eh iya tadi kan masih
ada kembalinya kenapa gak diambil? Tau gitu gue aja yang ngambil hehe” ledek
meli
“dasar lu ye .. masih aja hahaha”
“bercanda kok hehe habis tadi lumayan han masih ada 30 ribu lagi buat beli
bensin.. oh apa mau gua gantiin pake duit gue?”
“ah apaan sih lu nggak gue gak mau.. gue turunin lu disini”
“eh eh jangan dong. Ini gatau dimana lu tega?”
“ya makanya gak usah ganti – ganti uang lagian uang gue masih ada kok hehe, gue
iklas kok buat ini , ya walaupun makanannya cukup sederhana”
“padahal gue sengaja pilih tempat yang murah dan enak eh lu bayar mahal juga
sama aja boong deh tau gitu tadi kita kerestoran mahal aja hehe”
“buset dah hahaha… jadi lu sengaja ke tempat makan itu biar gak mahal pas bayar
? tapi gak apa apa sih, lagian 50 ribu juga murah kok coba lu bayangin
kalo di kfc or lain lain 50 rb sendiri ini kita 50 rb berdua hehe”
“jadi lu gak papa nih duit lu gak dikembaliin?”
“ya gapapa lah emang gue minta ganti itu semua?, lu mau jalan sama gue aja gue
udah bersyukur”
“hah ? apaa?” meli mencoba meminta farhan mengulang kata – katanya karena meli
tak mendengarkan akibat bisingnya suara kendaraan di malam hari.
“eh nggak maksudnya ya gak usah diganti emang gue tukang ojek di bayar – bayar
lagi”
“Oh gitu yaudah deh…”
“kapan – kapan kesitu lagi oke dan lu harus gentian yang teraktir gue ?” saut
farhan
“Ohh.. okeee kalo begitu !!”
“Sip gue tunggu hehehe”
Saat Dirumah
" Udah sampe nih mel..."
"meli..."
farhan melihat meli tertidur dibelakang tubuh farhan, farhan mencoba menggapai
dan berusaha membangunkan dengan mengoyahkan pelan tangan meli yang memeluk
erat pinggang farhan. saat hendak membangunkan meli farhan menyentuh halus jari
jemari meli dan menggengam erat tangan meli. seketika meli sadar akan tidurnya,
farhan dibuat kaget akan itu.
"Umm... eh dimana nih?"
meli sadar bahawa ia ketiduran saat menaiki motor farhan dan tidur di belakang
pundak farhan.
"Di depan rumah lu mel.. tadi lu
tidur jadi gue gak enak mau bangunin lu mau gendong juga gak enak sama bokap
nyokap lu" farhan menjelasakan
"Apaa??? berati dari tadi gue tidur ?
"iya yaudah sana lu masuk !"
"Ummm yaudah deh, gue masuk ya.."
"iya buruan!”
"Eh han... makasih atas traktirannya dan juga maaf
banget udah ketiduran"
"Iya gak apa
kok mel hehe.. , maaf juga ya tadi keterusan waktu mau mau berangkat, jadi
puter 2 x deh hehe" farhan mengaruk kepala yang tidak gatal
"Hahaha ya ya udah gue maafin,
yaudah gih lu pulang udah malem..”
"Jadi lu ngusir gue?"
kata farhan
"Dih oneng bukan gitu maksud
gue... Tapi..."
"iya - iya gue paham kok..
yaudah gue balik ya.. makasih loh atas malem ini udah mau nemenin gue makan”
"Iyaa yaudah hati - hati...”
"Yap.. Asalamualaikum..."
"Walaikum salam"
Dari sudut jendela mama meli melihat meli yang baru pulang
dan kemudian mendatangi meli yang berjalan masuk kedalam.
“baru pulang?”
“iya heheh”
“heheh lagi .. sampe malem gini? Besok kan sekolah..”
“yee besok minggu mak …”
“oh iya ya.. kok farhan gak diajak masuk?”
“Oh.. ta tadi dia buru - buru , Iya dia buru - buru hehehe” jawab meli bohong
“ohh .. yaudah, kamu udah makan ? ”
“eh .. udah mak hehe”
“loh tumben ?”
“iya tadi diteraktir farhan hehehe”
"yaudah meli
kekamar dulu mak"
"iya jangan
lupa sholat isya"
"ho'oh"
meli pun berlalu pergi menuju kamarnya
sementara itu farhan
brum brum brum suara motor
farhan terhenti di halaman rumahnya, lampu sorotnya tampak padam dan rumahnya
pun tampak sepi sepertinya keluarganya sudah pada tertidur. farhan bergegas masuk
kerumah dan meninggalkan motor Honda CBR 250 R di halaman rumahnya.
farhan mencoba membuka pintu tapi sepertinya pintu rumah
farhan sudah dikunci. untung saja farhan membawa kunci rumah candangan.
"Ceklek"
farhan berhasil masuk dan sekarang ia menuju kamarnya yang
melewati pintu kamar adiknya yaitu Syiren.
terdengar suara buka pintu dan jelas aja syiren yang keluar
dengan berpakaian piyama tidurnya sambil mengucek matanya, syiren terbangun dan
ingin mengambil air dilihatnya sang kaka yang baru pulang syiren melihat dengan
mata sayu.
“dari mana lu ka ?” tanya syiren
"jalan lah hahaha" jawab
farhan girang
"jalan sama siapa? "
tanya syiren lagi sambil membuka kulkas
"yang jelas sama cewe lah
hahaha" jawab farhan berbisik sambil menepuk pundak syiren yang sedang
minum
"UHUK !!!" syiren pun
tersedak dan melongo
"ngapa lu haha" farhan
tertawa melihat adiknya tersedak dan berlalu pergi
"eh kak .. emang ada cewe yang
mau jalan sama lu ??!!" teriak syiren
"banyaak gua mah idola para
cewe - cewe haha" farhan bergaya layaknya model 90 han dengan tangan yang
mengusap hidungnya dan juga merapihkan kerah bajunya.
"idihhh hooeek hoeek, soganteng ...
" syiren pun geli melihat kakanya yang sedang kasmaran dan berlalu pergi
kekamarnya.
Kamar Farhan
farhan menjatuhkan tubuhnya kekasur seketika dilihatnya
guling dan dipeluknya begitu eraat sambil berkata.
"mell... makasih untuk malam ini
yaaa" dipeluknya lagi guling itu semakin erat seakan guling itu adalah
meli
"ih gue
kenapa sih ..." farhan pun sadar , dilihatnya guling itu kembali
"ahh bodo amat pokoknya gue
seneng malem ini makasih mel ..." dipeluk eratnya guling itu kembali.
hingga farhan pun terlalut akan mimpi indahnya bersama meli
hey kau yang berdiri disana
taukah aku disini penuh tanya
oh mengapa begitu sempurna ?
hingga detak jantungku berdebar
- debar begitu hebatnya...
Andaikan dirimu dapat ku miliki
sepenuhnya seutuhnya
Ku ‘kan selalu ada ‘tuk dirimu selamanya
Ku ‘kan selalu ada ‘tuk dirimu selamanya
Mengapa mulutku membisu (ku
membisu)
Setiap saat ku ada di dekatmu
Setiap saat ku ada di dekatmu
Inikah arti cinta bagiku
(bagiku)
Yang selalu merasuki setiap
malam dan mimpi-mimpi indahku
Song : Hivi - indahnya dirimmu
To be continued ..........
LANJUTAN
---------------------
Tangerang 3 desember 2012
Reyhan Andriyanto
Profil facebook Reyhan
terpampang jelas dan diaktifkannya chat massangger pada tampilan facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar